Hi hi hi ... dia sesuatu yang paling bikin sebel Mompreneur dan ibu-ibu yang jualan online.
Gimana nggak? Sudah capek-capek ngetik dan jari keriting dan menerangkan apa yang dia tanya, eh ... dia menghilang tanpa pesan dan jejak. Ihiiiks.
Dia dan dia ....
Dia, siapa, sih?
Dia ... ya, dia. Dia Si PHP dan Dia Pemberi Harapan Palsu. Alias calon konsumen yang nggak jadi beli.
P pemberi
H harapan
P palsu
Gitu, katanya. Kayak sudah dipinang nggak jadi akad.
#eh tapi betul, kan?
๐น๐น๐น๐น๐น๐น๐น๐น๐น
Kalau saya, PHP itu.๐
P pemberi
H harapan
P pasti
Asyik ..., kan?
Pasti belinya, pasti transfer-nya, pasti tetap berteman. Insya Allah. Mau seperti ini?
1. Niatkan kita bisnis dan berjualan lillahi ta'ala
Ingin membantu konsumen mengatasi masalahnya, dan kita yang memberikan solusi.
2. Banyak berbagi (sharing) sesuatu yang bermanfaat di status sosmed dan peduli/empati (care)
Jangan posting jualan melulu. Siapapun pasti bosan kalau ditawari dagangan terus. Statusmu sepi, kan, kalau kamu ngiklan terus?
3. Sabar
Kalau kita kebetulan di PHP, ada banyak kemungkinan. Tapi, tetap berfikiran positif, ya!
- Mungkin saat itu dia ada kebutuhan yang lebih mendesak dan sangat penting.
Mungkin anggota keluarganya sakit, mungkin anaknya perlu beli keperluan sekolah (ini penting banget)
- Mungkin kita, #eh kamu pernah nge-/PHP juga sama orang. Jadi introspeksi saja dulu.
- PHP adalah closingan yang tertunda.
Berbaik sangka saja. Mungkin HP-nya rusak jadi dia nggak bisa menghubungi kita.
Coba, deh, hubungi lagi tanpa bermaksud menagih.
Dan ... saya sering membuktikan, PHP itu adalah PEMBERI HARAPAN PASTI. Yang pasti bikin kita makin jatuh cinta dan sayang pada konsumen.โค
Devy Nadya Aulina.
30 Desember 2019.