Jumat, 23 April 2021

Ikat Ilmu dan Hasil Bacaanmu dalam Bentuk Tulisan


Bismillaah.
Walhamdulillaah.
Saya punya kebiasaan membaca 2 sampai 6 buku  dalam 1 bulan.
Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar saya hobi membaca buku.
Sampai-sampai saat SD saya dijuluki 'Kutu Buku'.
Karena di mana-mana saya terlihat membaca buku.

Sampai sekarang saya sangat suka membaca buku. 
Baik hard book maaupun e-book.
Sejak SD kelas 2 juga saya suka menulis.
Saya mengikat ilmu dari apa yang saya lihat, saya baca, dan saya rasakan dalam bentuk tulisan.
Puisi, cerita pendek, artikel, kisah inspiratif, dan buku.

Sejak tahun 2012 saya bergabung dengan banyak komunitas penulis. Di sana sering diadakan bedah buku.
Yang sering, bedah buku tema bisnis dan kepenulisan.
Sesuai dengan aktivitas saya saat ini.

Alhamdulillaah, sudah 50 buku yang saya tulis sejak tahun 2013. 
Dua buku solo tema bisnis, dan sisanya buku antologi. Antologi kumpulan cerpen, puisi, kumpulan kisah inspiratif, dan buku-buku untuk anak-anak.
Tiga puluh lima buku lebih naskah buku saya tulis bersama tim selama setahun pandemi covid-19 ini.

Menurut saya, membaca itu harus dan wajib untuk seseorang yang ingin bisa menulis atau ingin menjadi seorang penulis. 
Menulis apa pun.

Membaca menjadi wajib karena itu perintah Allah pertama kali pada manusia.
"Iqra! Iqra! Iqra!" 
"Bacalah! Bacalah, Bacalah!
Diulang-ulang hingga tiga kali dalam surat pertama dalam Alquran. Surat Al-Alaq.

Membaca dari yang tersurat. Membaca dari yang tersirat.
Hingga kita menjadi peka, dan tak kehabisan kata dan ide untuk dituangkan dalam bentuk tulisan.

Nah ... sekarang, Teman-teman sudah membaca buku apa? Yuk, ikat ilmu dari apa yang sudah dibaca dalam bentuk tulisan!



Kamis, 22 April 2021

Ingin Belajar Membuat Website


Selama menjalankan bisnis, saya ingin belajar khusus membuat dan mendesain website. Kayaknya asyik mendesain website cantik untuk membantu para pelaku usaha.

Karena selama ini saya menulis dan mengisi website yang sudah jadi. Atau tinggal menulis dan posting tulisan di blog pribadi yang masih sangat sederhana.

Walaupun usia saya Jelita, keinginan belajar masih sangat tinggi. Semoga dimudahkan untuk mempelajari dan mempraktekannya. Aamiin.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Devy Nadya Aulina  

Rabu, 22 April 2021 (10 Ramadan 1442 H)

https://www.devynadyaaulina.blogspot.com

Fans Page: Devy Nadya Aulina 
https://www.facebook.com/devynadyaaulina

IG: Devy Nadya Aulina
https://www.instagram.com/devynadyaaulina

IG & Fans Page: Griya Kreatif Deyalina  
https://www.instagram.com/griyakreatif.deyalina 

IG & Fans Page: Pusat Kuliner Mbak Vy & Sambal Pecel "Mbak Vy" 
https://www.instagram.com/pusatkuliner.mbak.vy

Twitter:
Devy Nadya Aulina
https://twitter.com/devynadyaaulina

LinkedIn:
Devy Nadya Aulina
https://id.linkedin.com/in/devy-nadya-aulina-b411799b


Rabu, 21 April 2021

Konsisten Menulis dan Berbisnis karena Cinta


Bismillaah.
Walhamdulillaah.
Tak ada kesulitan selama 27 hari menulis cerita bisnis dan website.
Karena saya memang suka menulis.
Tinggal 3 hari, dan challenge ini akan berakhir.
Semoga bisa saya selesaikan hingga akhir.

Tetap konsisten dan istiqamah.
Alhamdulillaah belum pernah punya utang menulis.
Setiap hari saya bisa menulis beberapa artikel ringan, quotes, dan beberapa naskah buku antologi.
Semua saya lakukan dengan cinta.


Saya pun masih mengerjakan pekerjaan domestik sebagai ibu rumah tangga.
Juga menjalankan bisnis rumahan, serta melayani konsultasi bisnis dan kepenulisan.
Tak ada yang tak mungkin bila kita konsisten dan mencintai aktivitas yang kita jalankan.

Senin, 19 April 2021

Pentingnya Target Market untuk Meningkatkan Penjualan


Mengetahui target market sangat penting. Untuk yang baru saja memulai bisnis, maupun yang ingin meningkatkan penjualan produknya.

Target pasar atau target market akan membantu kita untuk membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan calon pembeli.
Sehingga produk yang kita pasarkan atau jual akan tepat sasaran.

Target market yang salah atau kurang tepat akan berpengaruh pada penjualan dan omset yang dihasilkan.
Untuk itu tentukan target market dari produk yang akan kita pasarkan sejak awal.

Saya ambil contoh, sejak awal saya memproduksi Sambal Pecel Mbak Vy dan kuliner Mbak Vy, target market saya adalah perempuan dan kaum ibu menengah ke atas.
Kenapa? Karena kuliner yang saya produksi kualitas premium, dan diracik dan diolah dari bahan-bahan pilihan. Tanpa bahan pengawet hingga rasanya fresh dan enak. 
Sengaja saya produksi hanya berdasarkan pesanan untuk menjaga kualitas dan rasa.


Target market atau jangkauan pasar pun sejak awal sudah saya tentukan. Saya pasarkan secara online. Dengan begitu saya dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Bukan hanya lokal, bahkan seluruh Nusantara hingga mancanegara. 

Dengan menentukan target market sejak awal, kita tidak akan takut kehilangan pelanggan. Dengan mengedepankan customer satisfaction (kepuasan pelanggan), pelanggan lama akan setia, dan dia pun akan merekomendasikan produk-produk kita.

Website Pribadi dan Website Bisnis untuk Branding

lhamdulillaah. Saya punya website atas nama sendiri sejak tanggal 7 Januari 2013. Walaupun masih gratisan, saya membuatnya dengan penuh perjuangan. Karena saya waktu itu masih gaptek dan awam sekali dengan website atau blog.

Sengaja saya menggunakan nama saya sendiri untuk nama web. Devy Nadya Aulina, selain murah dicari, semua akun sosial media pribadi, saya selalu menggunakan nama diri.

Sebenarnya sudah lama saya ingin menjadikan website pribadi ini lebih profesional. Dengan desain cantik, minimalis, namun tetap sederhana.
Masih memilih yang bisa saya percaya. Untuk konten atau tulisan, tetap saya sendiri yang mengisinya. Tidak akan saya serahkan pada orang lain.

Tahun 2016 saya punya  2 website punya website bisnis dengan domain co.id. Namun sayangnya, subdomain ini saya belum terlalu mahir mengaplikasikannya. Hingga saya kurang nyaman. Akhirnya saya kembali ke website yang lama. Yang lebih murah daya operasikan dengan menggunakan android sekalipun.

Kenapa saya menggunakan nama pribadi sebagai website? Selain sebagai personal branding, dengan mengunakan nama pribadi, saya lebih bebas bercerita. Karena teman-teman lama blogger dan penulis mengenal saya sebagai Mompreneur and Writerprenenur. Dengan menggunakan nama pribadi, saya bisa bercerita tentang aktivitas keseharian saya sebagai ibu rumah tangga, penulis sekaligus pebisnis. Saya juga bisa membagikan tips-nya menulis serta bisnis.

Sayangnya beberapa tahun lalu, G+ (Google Plus) dihilangkan. Hingga keberadaan website Devy Nadya Aulina agak sulit dilacak. Padahal dulu, kalau orang mengetik nama Devy Nadya Aulina di pencarian Google, maka akan muncul semua akun sosial media milik saya.

Kalau saya punya rezeki lebih, blog saya ini akan saya jadikan website profesional. Juga saya akan membuat beberapa website profesional untuk bisnis-bisnis pribadi yang saya kelola. Semoga Allah mudahkan semua. Aamiin.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Devy Nadya Aulina

Kamis, 15 April 2021 (3 Ramadan 1442 H)

Banyak Cara untuk Optimasi Sosial Media


Bnyak cara untuk optimasi sosial media.

Baik melalui Facebook (FB) WhatsApp (WA) Instagram (IG), maupun market place.
Optimasi ini bisa dilakukan dengan membayar iklan atau gratis.

Optimasi sosial media secara gratis ini biasa disebut optimasi secara organik. Biasanya kita harus mengikuti sebuah komunitas bisnis.
Untuk menaikkan add range atau performa sosial media kita.
Setiap sosial media mempunyai peraturan berbeda.

Misalnya untuk optimasi  Facebook, orang-orang akan mengikuti komunitas bisnis yang akan menerapkan OLOC (One Love One Comment). Untuk optimasi WhatsApp dengan reply status-status atau story WA data base yang dimiliki.
Untuk optimasi Instagram (IG) ada program
LFL (Love, Follow, dan Like).

Dulu tahun 2014 - 2017 untuk optimasi FB saya cukup menulis konten-konten dengan story telling.
Tulisan-tulisan saya yang soft selling cukup membuat saya banjir closing-an. Laris tanpa saja jualan.

Tapi peraturan di Facebook mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Kalau tidak ada interaksi, akan orang-orang itu saja yang akan melihat postingan kita di time line-nya.
Untuk itu bagi yang ingin mengoptimasikan Facebook-nya, memang harus ikut komunitas yang mendukung. Yang mengadakan program OLOC.

Saya sendiri sejak tahun 2016 lebih suka jualan di WhatsApp. Kenapa? Karena WA untuk saya lebih personal.
Sampai sekarang saya lebih sering closing dari WA ini. Teman-teman FB pun banyak yang tidak aktif di FB. Mereka beralih ke WhatsApp.

Untuk saya WhatsApp lebih nyaman.
FB untuk saya tempat silaturrahiim dan menulis.
Ada pun personal branding yang terbangun, semua karena proses panjang sebuah konsistensi.
Konsisten menulis dan berbagi  melalui tulisan-tulisan yang bermanfaat dan menginspirasi.

Saya sendiri mendampingi optimasi WA selama 2 tahun. Sejak bulan Mei 2019 sampai April 2021.

Kunci optimasi sosial media apa pun adalah manajemen waktu yang baik. Apalagi kalau semua masih organik dan dilakukan sendiri.

Sampai sekarang saya masih memakai prinsip ini untuk optimasi sosial media apa pun:
Sharing, caring, and, closing.
Berbagi, peduli, dan banjir closing.

Kamis, 01 April 2021

Berbisnis dan Menulis untuk Berbagi Kebaikan Pada Sesama


Bismillahirrahmanirrahiim.

Assalamu 'alaikum wa rahmatullaahi wa barakatuh.

Tak terasa aktivitas yang saya jalankan telah membuat banyak perubahan.
Khususnya untuk saya, keluarga dan banyak perempuan dan ibu rumah tangga.

Tahun 2008 beberapa ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari rumah menghubungi saya.
Ternyata getok tular saat itu sangat efektif.
Tak ada paksaan untuk bergabung dengan bisnis-bisnis saya waktu itu.
Pendekatan personal sejak dulu saya terapkan.

Hingga dalam waktu beberapa bulan, jaringan saya berkembang hingga ratusan.
Senang rasanya bisa menjadi keran-keran rezeki banyak orang.

Sejak tahun 2014 saya punya bisnis sendiri. Bergerak dalam bidang kuliner dan dunia literasi.
Masya Allah. Allahuma baarik fiihi. 

Bahagia saat melihat banyak ibu rumah tangga mulai bisa menulis.
Senang rasanya saat banyak perempuan mulai tumbuh rasa percaya dirinya.
Semua bermula dari komunitas kepenulisan yang saya dirikan di tahun 2013.

Dari aktivitas bisnis dan menulis saya bisa punya uang saku sendiri. 
Bisa sedikit menyenangkan anak-anak dengan membelikan kebutuhan mereka kalau ada.
Bisa sedikit membantu bagi yang membutuhkan.

Terlebih ada rasa syukur saat aktivitas yang saya jalankan bisa menjadi ladang berbagi kebaikan dan manfaat bagi sesama.

Khairunnaas anfauhum linnaas.

Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia lainnya.

Ada yang datang dan pergi.
Semua tak akan menyurutkan langkah ini untuk berbagi.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Devy Nadya Aulina 

https://www.devynadyaaulina.blogspot.com

Fans Page: Devy Nadya Aulina
https://www.facebook.com/devynadyaaulina

IG: Devy Nadya Aulina
https://www.instagram.com/devynadyaaulina

IG: Griya Kreatif Deyalina
https://www.instagram.com/griyakreatif.deyalina 

IG: Pusat Kuliner Mbak Vy
https://www.instagram.com/pusatkuliner.mbak.vy


Kamis, 1 April 2021 (18 Syaban 1442 H)