Kalau dulu, penulis itu selalu identik dengan buku, koran atau majalah. Penulis cerpen, puisi, penulis opini dan sejenis itu. Namun seiring perkembangan media digital, penulis pun dituntut semakin kreatif.
Banyak penerbit dan media cetak berguguran karena tak mampu lagi membiayai biaya operasionalnya. Harga mesin yang mahal, juga bahan baku cetak yang harganya semakin melonjak. Adanya e-book (elektronik book atau buku digital) semakin membuat suram bagi penulis yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman.
Penulis buku banyak yang beralih menjadi blogger atau menulis e-book. Sebenarnya profesi penulis sangat luas cakupannya. Mereka bisa bekerja sekreatif mungkin. Membuat buku pesanan (buku biografi), artikel dan copywriting (menulis untuk iklan dengan bahasa yang enggak ngiklan). Bahkan dengan semakin menjamur dan terus bermunculan akun media sosial baru, ini peluang bagi para penulis kreatif. Ya, Creative Writer, yang dibutuhkan oleh banyak pemilik akun media sosial, yang rata-rata mereka para pebisnis online.
Penulis yang tidak kreatif, maka ia akan tertinggal oleh waktu. Yuk, jadi penulis yang kreatif!
Devy Nadya Aulina
(Mompreneur and Writerpreneur)
*Note: Saya menulis ini sambil berbaring, karena masih kurang fit. Sakit bagi saya bukan halangan untuk tetap menulis dan berbagi. Menulis di grup WA Penulis.
Nganjuk, 23 Maret 2017.
#DevyNadyaAulina
#TipsMenulisDevy
#MenulisDariHPItuAsyik