Minggu, 30 April 2017

Menjaga Lisan Dengan Tulisan

Menjaga Lisan Dengan Tulisan

"Kamu enggak pantas bisnis, karena enggak punya uang.  Kamu lebih pantas mengajar dan jadi guru!"

"Dia hanya mau makanan saja!"

"Kamu lebih cocok jadi penulis daripada bisnis!"

Kata-kata tajam itu masih membekas di sudut hatiku.  Diucapkan dengan nada sinis dan sangat merendahkan oleh pasangan dari mitra bisnisku.  Untungnya aku tak membawa serta anakku.  Aku tak ingin ia pun terluka mendengar ucapan yang sangat menyakitkan hati ibunya.

Tak hanya itu, relasi yang aku bina dengan susah payah, dengan seenaknya dia hubungi untuk berpindah mengikutinya. Ya,  saat itu memang aku berbisnis dengan modal sangat minim.  Tapi aku punya tekad,  ingin membuka lapangan pekerjaan bagi sebanyak-banyaknya ibu rumah tangga.  Tanpa mereka harus meninggalkan tugas utamanya sebagai isteri dan ibu.

Hobiku menulis dan berbicara di hadapan publik,  menjadi incaran banyak orang supaya aku bergabung bersama mereka. Dielu-elukan dan disanjung, seiring dengan tatapan tak bersahabat dan tikaman di belakangku.  Di depanku berwajah manis,  namun di belakang membuat hatiku teriris.

*****

Delapan tahun berlalu ....

Waktu yang berjalan,  mengiringi terkabulnya doa orang yang teraniaya. Perkataan yang menghunjam berbalik menjadi doa yang terkabul.  Ya,  justru dari mengajar dan menulis, ini yang membuat bisnisku tetap berjalan.  Tak berlari dengan cepat,  namun terus berjalan dan melangkah pasti.

Sudah lama aku maafkan orang-orang yang menyakiti hatiku.  Namun ibarat paku yang ditancapkan,  walaupun telah dicabut tetap meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan. Dipoles dan 'didempul' supaya tak tampak,  akan tetap terlihat.

Bukan ... bukan tentang dendam dan tidak.  Allah saja Maha Pemaaf.  Masa kita sebagai hambaNya tidak? Tapi dari kejadian itu aku dapat hikmah,  bahwa lisan kita harus terjaga.

"Ibarat pedang lukai tubuh,  masih ada obat supaya luka itu sembuh.  Namun bila lidah telah melukai hati,  ke manakah obat hendak dicari? "

Semoga aku bisa menjaga lisan,  perbuatan baik tulisan,  agar tak melukai.  Tetap berbagi kebaikan dan manfaat dari menulis dan berbisnis,  kegiatan yang sangat aku cintai.

Devy Nadya Aulina.
Kota Bayu,  di penghujung bulan April 2017.

#DevyNadyaAulina
#Mompreneur
#Writerpreneur
#MompreneurAndWriterpreneur
#Momwriter
#Penulis
#KisahInspiratif
#Author
#MenulisDariHPItuAsyik