Ketika Jemariku Kembali Menari
Ketika jemariku kembali menari,
biarlah dia menarikan tentang hujan.
Yang rintiknya menyejukkan bumi yang gersang.
Atau meluruhkan amarah, rindu dan dendam.
Ketika jemariku kembali menari.
Biarlah jemari lentikku menarikan tentang nurani.
yang kelembutannya sampai ke dasar hati.
Ketika jemariku kembali menari,
biarlah gemulainya menarikan rindu.
Yang kan hilang seiring berlalunya waktu.
Ataupun terus melekat bila tlah bertemu.
Ketika jemariku kembali menari.
Biarlah dia terus menuliskan indahnya puisi.
Menuliskan betapa agungnya Cinta ILLAHI.
Dan...kan kubiarkan jemariku kembali menari.
Menggerakkan harmoni, bernyanyi
dan menarikan suara hati.
Devy Nadya Aulina
Kota Angin
Minggu, 15 April 2012.
biarlah dia menarikan tentang hujan.
Yang rintiknya menyejukkan bumi yang gersang.
Atau meluruhkan amarah, rindu dan dendam.
Ketika jemariku kembali menari.
Biarlah jemari lentikku menarikan tentang nurani.
yang kelembutannya sampai ke dasar hati.
Ketika jemariku kembali menari,
biarlah gemulainya menarikan rindu.
Yang kan hilang seiring berlalunya waktu.
Ataupun terus melekat bila tlah bertemu.
Ketika jemariku kembali menari.
Biarlah dia terus menuliskan indahnya puisi.
Menuliskan betapa agungnya Cinta ILLAHI.
Dan...kan kubiarkan jemariku kembali menari.
Menggerakkan harmoni, bernyanyi
dan menarikan suara hati.
Devy Nadya Aulina
Kota Angin
Minggu, 15 April 2012.
Alhamdulillah, ikut senang teh.Selamat bergabung di ruang menulis ini, semoga bisa menebar kebaikan yang lebih banyak dan lebih indah. Aamiin :)
BalasHapusAamiin Allahumma aamiin. Terima kasih kunjungannya. Rumah ini masih sederhana ya, masih kosong melompong, belum dihiasi pernak-pernik, foto saya pun belum digantung. Hihi...
HapusBiarlah sambil berjalan. Sering-sering berkunjung ya Teh, nanti saya undang kalau sudah ada suguhan tulisan lagi.
Senangnya bisa sama2 nge-blog bareng yayank hihihihi...
BalasHapusTerus menari Mak. Saya ingin baca goresan tarian2 Mak Devy hehehe... :)
Iya Mak. Terima kasih kunjungannya ya. Tadi saya jenguk blognya Mak yang mawar ungu. Ealah ternyata blog mak-mak yang lain sudah usia TK dan SD, saya mah baru lahir. Hi hi...
Hapus