(Terinspirasi dari Buku Puzzle Jodoh walau belum pernah baca bukunya)
Saat ku mencari dalam do’a-do’a panjang
Dalam sujud di atas sajadah yang terbentang
Teriring bening mutiara yang mengalir
Dan untaian hitungan tasbih yang bergulir
Beberapa yang datang menghampiri
Bukan untuk sekedar datang dan pergi
Namun meminta untuk jadi belahan jiwanya
Dicinta dan disayang atas nama Cinta-NYA
Kurun waktu yang terasa tak sebentar
Akhirnya tiba membuat hati bergetar
Kau datang meminta dan meminang
Menjadi bagian tulang rusukmu yang hilang.
Ku harap kau serpihan yang terakhir
Yang melengkapi perjalanan yang mengalir
Cinta…selalu berharaplah yang terindah
Untuk perjalanan cinta kita.
Aamiin
Devy Nadya Aulina
Kota Angin, 10 Februari 2013.
(Tak terasa air mataku mengalir saat menuliskan puisi ini yang begitu saja tertuang dari tarian jemariku).
Alhamdulillah, akhirnya setelah 'ngubek-ngubek' tulisan saya di komputer. Postingan yang hilang bisa saya posting ulang. Ini karena saya tidak pernah langsung posting tulisan langsung di blog. Saya biasa menulis dalam format word yang kemudian di salin di blog. Tulisan ini saya masih ingat benar, untuk mengikuti kuis Kamis-nya Mbak Nunu di IIDN. Walaupun enggak menang. He he..
mbaak puisinya kereeen banget mbaak :)
BalasHapusTerima kasih apresiasinya Mbak Tanty. Terima kasih juga sudah mampir.
Hapushwaduh mbak dev, romantis dan hak jleb pas dibaca
BalasHapusHe he. Terima kasih sudah mampir Mbak. Salam kenal ya.
HapusTerasa berkesan saat membaca puisi ini lagi di saat tepat hari ini usia pernikahan kami menginjak 13 tahun.:)
walaaah akhirnya nemu juga blognya teh Devy. Dulu pernah mampir tapi kayaknya di blognya yg satu lagi deh. Ini postingan bulan Juli ya. Yg Agustusnya koq ga ada teh ? belum sempat nulis lagi ya ? ditunggu ya tulisannya :)
BalasHapusIya dulu Teh Win pernah mampir di blog ini koq. Dulu nama blognya "Ketika Jemariku Kembali Menari", lalu saya ganti dengan nama saya. Iya Teh Win, saya jarang nulis di blog. Buka gmail nya lama. Terima kasih sudah mampir ya.
Hapuspuisinya sipp banget mbak...:)
BalasHapusTerima kasih apresiasinya Mbak Luluk. Maaf, baru lihat blog lagi nih, Mbak.:)
BalasHapusDuuh..enggak nahan deh, sama kata-kata:
BalasHapusKu harap kau serpihan yang terakhir
Yang melengkapi perjalanan yang mengalir
Kereen,Mbak Devi ... :)
He he he, terima kasih Mbak Nutiah.
Hapus