Saya belajar rapi soal menejemen keuangan sejak kecil.
Saya menduplikasi dari Mama. Mama mencatat setiap pengeluaran sekecil apa pun.
Hemmm... terkesan ribet dan pelit? Masa seratus perak diacatat juga?
Hai hai...
Jangan salah. Semua pencatatan keuangan yang detail sangat bermanfaat ketika saya terjun di masyarakat.
Sejak gadis saya sudah terbiasa menjadi bendahara. Baik di Karang Taruna, kegiatan KAMUSH (Keluarga Muslim Al-Hidayah) di FSLDK (Forum Silaturahmi Dakwah Kampus), bendahara kelas di kampus, hingga organisasi yang saya ikuti. Saya sudah tujuh tahun menjadi bendahara di organisasi istri pegawai.
Apakah dengan menjadi bendahara lalu saya seenaknya memakai uang? Oh, sama sekali tidak.
Dengan pencatatan yang rapi dan memisahkan keuangan sesuai peruntukkannnya, saya disiplin pada pos masing-masing. Saya tidak mencampur keuangan pribadi dengan keuangan bisnis dan organisasi atau komunitas.
Jadi bila saya tidak punya uang, memang tidak punya secara pribadi.
Dengan menejemen keuangan yang teratur, kita tidak akan tertarik memakai uang yang bukan hak kita. Perkembangan modal, laba-rugi dari usaha yang dijalankan pun bisa dipantau.
Mungkin dari situ saya sering dipercaya memegang keuangan organisasi dan komunitas.
Sahabatku para Bunda...
Mau bisnis rumahan Anda berkembang?
Mulai sekarang rapikan menejemen keuangan Anda.
Belum terlambat untuk memulai.
Bisa dimulai dari sekarang.
Salam sukses Mompreneur.
Devy Nadya Aulina
Crative Mompreneur and writerpreneur (work at home)
#TipsBisnis #BisnisRumahanBundaVY
Jangan salah. Semua pencatatan keuangan yang detail sangat bermanfaat ketika saya terjun di masyarakat.
Sejak gadis saya sudah terbiasa menjadi bendahara. Baik di Karang Taruna, kegiatan KAMUSH (Keluarga Muslim Al-Hidayah) di FSLDK (Forum Silaturahmi Dakwah Kampus), bendahara kelas di kampus, hingga organisasi yang saya ikuti. Saya sudah tujuh tahun menjadi bendahara di organisasi istri pegawai.
Apakah dengan menjadi bendahara lalu saya seenaknya memakai uang? Oh, sama sekali tidak.
Dengan pencatatan yang rapi dan memisahkan keuangan sesuai peruntukkannnya, saya disiplin pada pos masing-masing. Saya tidak mencampur keuangan pribadi dengan keuangan bisnis dan organisasi atau komunitas.
Jadi bila saya tidak punya uang, memang tidak punya secara pribadi.
Dengan menejemen keuangan yang teratur, kita tidak akan tertarik memakai uang yang bukan hak kita. Perkembangan modal, laba-rugi dari usaha yang dijalankan pun bisa dipantau.
Mungkin dari situ saya sering dipercaya memegang keuangan organisasi dan komunitas.
Sahabatku para Bunda...
Mau bisnis rumahan Anda berkembang?
Mulai sekarang rapikan menejemen keuangan Anda.
Belum terlambat untuk memulai.
Bisa dimulai dari sekarang.
Salam sukses Mompreneur.
Devy Nadya Aulina
Crative Mompreneur and writerpreneur (work at home)
#TipsBisnis #BisnisRumahanBundaVY
Keren mbak, saya akan mengikuti jejaknya. Alhamdulillah sudah mulai merapikan sejak tahun ini, tinggal konsistensi :)
BalasHapusSip. Lanjutkan, Mbak Sri!
Hapus