Anak-anakku dan Adik-adikku Sayang!
Perjalananmu masih panjang.
Usiamu masih belasan.
Masih jauh jarak yang harus kau tempuh.
Tak ada guna kau terus duduk mengeluh.
Dan ... kalian anak-anakku yang di sana.
Yang hanya menghabiskan masa dengan hura-hura.
Tidakkah kalian sayang dengan usia yang terbuang percuma?
Kenapa tak kau ukir waktumu dengan prestasi?
Kenapa kau tak kembangkan hobi dan menyibukkan diri?
Waktu hanya sekali berputar.
Tak bisa kau putar ulang.
Sebelum kau kelak menyesal.
Coba dengarkan pesanku, Sayang!
Matahari takkan selamanya di timur.
Di senja hari dia akan tidur.
Digantikan dengan senyuman rembulan.
Atau kerlip indahnya gemintang.
Anak-anakku dan Adik-adik Sayang.
Usiaku diambang petang.
Asam-garam kehidupan telah aku rasakan.
Ini hanya tanda cintaku pada kalian.
Devy Nadya Aulina.
Kota Angin, 13 Mei 2016.
#PuisiPagi #Nasihat
Apik dan penuh makna
BalasHapusSalam hangat dari Jombang
Matur suwun, Pak De. Sungkem saking Nganjuk.
Hapusterima kasih Kak
BalasHapussaya senang sekali atas syairnya
dalam dan memiliki pemaknaan yang kuat
Salam
Sama-sama, Dik. Alhamdulillah, kalau coretan ini disukai.
Hapus